jenis jenis fotografi
Nama : leni suharyani
kelas : KPI D
nmp : 1841020249
JENIS
JENIS FOTOGRAFI
Fotografi dapat diartikan sebagai sebuah seni
dan penghasilan gambar dan cahaya pada film. Menurut wikipedia fotografi adalah
proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sedangkan
masyarakat pada umumnya, mengartikan fotografi adalah suatu proses atau metode
untuk menghasilkan gambar ataupun foto dari suatu objek dengan cara merekam
pantulan cahaya yang mengenai pada objek tersebut pada alat atau media yang
peka cahaya. Dalam sebuah seni tentu akan
menghasilkan karya yang bagus ketika semua sesuai dengan prosedur yang
ada. Ada Berbagai macam prosedur yang menjadi faktor mendukung kualitas hasil
suatu karya agar terpenuhi semua kebutuhannya. Ada banyak orang yang menekuni fotografi
sebagai sebuah hobi namun tidak sedikit juga yang sudah menjadikan
fotografi menjadi pekerjaan profesional, untuk itu banyak hal yang perlu
dilakukan untuk menguasai ilmu dasar fotografi. Berikut beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam belajar teknik dasar fotografi bagi pemula.
1. pengetahuan dasar fotografi yang perlu diketahui
2. macam macam teknik dasar fotografi berdasarkan genre
Komposisi
Komposisi ini adalah pengaturan suatu objek
yang akan diambil gambarnya. the rule of thirds adalah
sebuat aturan yang membuat dimana Anda harus membayangkan
sebuah bingkai persegi panjang menjadi 9 bagian yang berukuran sama. Disini
Anda membutuhkan garis-garis vertikal horizontal dan bayangan kemudian
coba untuk menyelaraskan dengan objek utama agar komposisinya terlihat seimbang
dan estetis.
Tekstur
Kecermatan dari seorang fotografer merupakan
sebuah hal wajib. Tekstur ini melibatkan foto berupa kompleksitas dari
permukaan objek dari misal sepotong kayu atau benda bermotif yang seolah olah
bisa disentuh setelah gambar atau foto diambil.
Kedalaman
Kedalaman dari sebuah foto adalah penciptaan
dari rasa tiga dimensi dalam sebuah gambar atau foto. Kedalaman ini dapat
diciptakan dengan mengatur fokus, framing dan sudut pandang. Titik fokus
melibatkan banyak zoom di beberapa objek tertentu, sehingga objek foto akan
tampak begitu bening sementara di sekelilingnya buram. Sementara framing dapat
di identifikasi objek yang seolah tampak dekat, padahal sebenarnya jauh.
Garis
Sama seperti seni pada umumnya di dalam
sebuah foto, garis dapat membimbing mata seorang fotografer untuk dapat
memperhatikan sekitar objek, sehingga mampu menghasilkan sebuah foto yang
menarik. Contohnya, garis yang tidak beraturan bisa dianggap sebagai sebuah
pesan penyampaian suasana hati yang berbeda. Sedangkan garis horizontal dapat
berarti stabilitas, vertikal adalah kekuasaan, kekuatan, serta
pertumbuhan, sementara garis diagonal bisa menyampaikan tindakan dan dinamisme.
Cahaya
Cahaya adalah elemen wajib yang harus ada,
sesuai dengan makna fotografi itu sendiri. Karena seorang fotografer harus
mengetahi berapa banyaknya cahaya dan arah cahaya datang karena bisa
mempengaruhi hasil foto. Arah datangnya suatu cahaya merupakan esensi cukup
penting yang mengacu pada lokasi serta sumber asli cahaya untuk menentukan
pendistribusian bayangan pada suatu foto.
Pola dan bentuk
Pada fotografi ada 3 aspek yang mendukung pola
dan bentuk, yaitu, ritme, simetri, dan segitiga. Ritme merupakan bentuk dari foto
yang diulang, sedangkan simetri merupakan sebuah foto yang diambil dari dua
sisi yang berbeda, sementara segitiga terbentuk dalam sebuah foto dari sebuah
garis diagonal. Dengan adanya pola dan bentuk tentu akan membuat hasil sebuah
foto akan tampak lebih menarik.
Persepektif
Teknik Dasar fotografi terakhir adalah titik
pandang atau persepektif posisi foto itu diambil. Titik pandang yang berbeda
beda antara satu fotografer dengan lainnya dapat menghasilkan foto dan persepsi
yang berbeda. Misalkan hasil foto dari persepektif atau sudut rendah berarti
dominasi, kekuatan, dan otoritas. Sebaliknya, titik pandang tinggi menyampaikan
kerentanan dan kelemahan.
Pengetahuan Dasar Fotografi
Yang Perlu Diketahui Fotografer
Sebelum mempelajari berbagai teknik dasar
fotografi , kita haruslah mengetahui beberapa hal mendasar dalam fotografi.
seperti pada bahasan sebelumnya diatas, saat ini kita akan lebih mempelajari
hal lebih teknis terutama pada dasar pengetahuan fotografi yaitu pengetahuan
dasar penggunaan kamera, yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. LENSA
Fungsi utama dari sebuah lensa kamera adalah
untuk mengumpulkan semua cahaya.Pengaturan masuknya cahaya ini bergantung pada
setingan aperture yang di atur dan dikontrol oleh iris. Semakin besar
diameter dari aperture, semakin banyak pula cahaya yang masuk kedalam lensa
tersebut. Ini seperti halnya mata kita, bila kita ngcilkan atau menyipitkan
mata kita, maka keadaan sekitar pandangan akan menjadi gelap. Coba saja
kita melihat matahari yang sangat terang, kita secara reflek pasti menyipitkan
mata kita, begitu juga dengan lensa kamera.
2. DIAFRAGMA
Diafragma pada lensa kamera biasanya
berbentuk lubang mirip sebuah lingkaran atau segi tertentu. Ia dibuat dari
sejumlah lembaran logam berukuran umumnya 5, 7, atau 8 lembar yang dapat diatur
atau di kontrol untuk mengubah ukuran dari lubang di mana cahaya akan masuk.
Diafragma pada sebuah kamera merupakan salah
satu faktor yang penting dalam mempengaruhi banyak tidaknya penerimaan cahaya
yang masuk pada sebuah foto atau gambar. Semakin kecil angka
diafragmanya, maka semakin banyak sinar yang masuk.
Diafragma juga menentukan kualitas dari lensa
kamera. Semakin kecil angka dari diafragma lensa tersebut berarti semakin
tinggi kualitas lensa nya. Diafragma biasanya disingkat dengan (f), atau biasa
juga disebut Aperture atau Bukaan.
3. PANJANG LENSA
Panjang lensa suatu biasa disebut Focal
Length (satuan mm).
Panjang pada lensa dapat mempengaruhi:
·
Jarak Pengambilan Gambara
·
Sudut Pandang (persepektif)
·
Pembesaran
·
Bukaan Dari Diafragma (f)
Lensa Khusus:
Terdapat berbagai lensa khusus yang digunakan
hanya pada situasi tertentu seperti :
·
Lensa Makro (Macro Lens)
·
Lensa Tele
·
Lensa pengoreksian perspektif pada subjek
·
Lensa Lunak (biasa disebut Soft Focus Lens)
4. Sifat Film
Kualitas suatu foto atau gambar sangat
ditentukandari kepekaan film tersebut terhadap sinar (biasa disebut
ISO/ASA/DIN). ISO/ASA RENDAH: Dapat menghasilkan detail foto yang
lebih tajam.
Setelah memahami dengan baik dasar fotografi,
Anda bisa terus belajar dengan semakin sering memotret berbagai objek menarik
yang Anda temukan.
Macam Macam Teknik Dasar
Fotografi Bedasarkan Genre
Setelah mendapatkan dasar pengetahuan
fotografi bagi seorang fotografer kali ini kita akan mengetahui
macam macam teknik fotografi yang dapat di pelajari dan di terapkan dalam
keadaan tertentu untuk menjadi seorang fotografer yang profesional.
· Teknik High Speed Photography
Teknik dasar fotografi ini menggunakan teknik
kecepatan sebagai unsur utamanya. Foto atau gambar yang dihasilkan dari teknik
ini merupakan gambar yang didapatkan dalam waktu yang sangat amat cepat.
Timing dari pengambilan gambar menjadi faktor kunci utama dalam teknik
fotografi ini. seorang fotografer harus mampu memotret percikan air,
sebuah balon meledak, atau buah yang di celupkan ke air misalnya. adalah contoh
penerapan teknik dasar fotografi High Speed Photography atau kita biasa sebut
jyga dengan Fotografi Kecepatan Tinggi.
Tujuan dari teknik fotografi kecepatan tinggi
ini adalah memotret objek yang bergerak dengan cepat yang hanya dapat dilihat
oleh kasat mata. Untuk mempelajari teknik fotografi ini, kita harus bisa
memotret peristiwa dengan mengikuti alur urutan yang dapat diprediksi. Atau kita
harus mampu mendeteksi trigger, menunggu event lalu tekan tombol shoot.Misal, untuk memotret setetes air yang jatuh
mengenai permukaan, pertama yang perlu Sobat ketahui adalah waktu ketika
tetesan itu akan mulai jatuh. Berikutnya, Sobat buat penundaan (delay)
antara trigger dan event setelah itu ambil gambar.Ada
dua cara untuk melakukan high speed photography dengan timer yaitu pertama
menggunakan shutter kamera dan cara kedua menggunakan flash elektronik.
· Tilt-Shift Photography
Teknik Tilt-Shift fotografi adalah
teknik manipulasi pergeseran (shift) serta kemiringan (tilt) yang
dilakukan pada lensa, relatif terhadap posisi sensor kamera. Dengan tujuan
adalah agar dihasilkan hasil gambar dengan perspektif yang berbeda juka
dibandingkan dengan tanpa melakukan teknik manipulasi ini. Kenapa disebut perspektif yang berbeda ini
karena memang aturan dasar seperti Depth of Field (DoF) dan wide curve yang
dihasilkan akan nampak “tidak wajar”. Misal: DoF yang harusnya bernilai relatif
berdasarkan jarak objek dengan kamera, dan Tilt-Shift tidak selalu demikian.
Teknik dasar fotografi tilt shift ini juga
membutuhkan pergerakan khusus dan kamera yang berukuran sedang, selain itu juga
teknik ini membutuhkan lensa khusus. Pada Dasarnya teknik Tilt akan
memberikan hasil gambar tajam, dan shift akan menghasilkan gambar yang
blur dengan halus.
· Black and White Photography
Seperti
yang kita ketahui Teknik dasar fotografi ini mempunyai hasil foto atau gambar
yang warnanya hitam dan putih. Memotret foto hitam putih dapat dilakukan
dengan sangatlah mudah dengan mengubah settingan pada kamera anda menjadi monokrom,
satu warna, yaitu hitam atau putih. Ya memang terdengar mudah, tapi ada
beberapa unsur lainnya yang perlu diperhatikan dalam teknik
fotografi hitam putih atau monocrom.Salah satu unsur yang perlu diperhatikan
diantara lain adalah cahaya dan komposisi foto. Pencahayaan merupakan
faktor utama karena warna hitam putih sangat membutuhkan cahaya untuk menangkap
shadow atau bayangan dari objek. Komposisi dalam foto juga faktor yang tak
kalah penting karena keselarasan dari kedua warna hitam dan putih
adalah faktor mengapa foto monkrom menjadi indah dan baik.Warna hitam putih dalam fotografi merupakan
penciptaan suatu gambar monokromatik dengan menggunakan teknik dasar fotografi.
Dengan penggunaan kamera film tradisional ataupun kamera digital. Cahaya dalam
foto hitam putih ini memengaruhi media gambar sedemikian rupa untuk membuat
jejak permanen adegan pada media tersebut. Dan kemudian Media ini diolah
untuk membuat gambar akhir atau foto.
· Motion Blur Photography
Adalah
teknik fotografi yang objek utama nya adalah bebagai benda bergerak
dengan latar atau background yang blur. Misalnya kendaraan berjalan. pada
teknik ini kita harus dan harus memfokuskan objek yg sedang bergerak. . Saat
pemotretan, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek tersebut degan
menggeser arah kamera searah dengan gerakan objek.
Teknik motion blur memiliki ciri yang
hampir serupa dengan teknik dasar fotografi High Speed, Teknik ini juga
memanfaatkan kecepatan dari suatu objek yang bergerak. Namun perbedaannya
adalah pemotretan teknik motion ini sedikit lebih mudah dari teknik high speed.
Untuk mengambil sebuah foto dengan teknik motion blur dapat dilakukan dengan
kamera biasa yang diseting slow shutter speed.
5. Infrared Photography
Teknik dasar fotografi ini pada dasarnya
adalah mengambil gambar dengan menggunakan cahaya infrared, tapi pengambilan
cahaya infrared tersebut tidak semuanya infrared. Penggunaan tersebut dapat
diatur pada settingan kamera anda masing-masing. Alat yang diperlukan untuk
membuat fotografi infrared adalah: Kamera digital dengan sentivitas yang baik
terhadap infrared.
Filter kamera yang jelas (contohnya adalah
wrattten 89B filter).Image processing software.
6. Night Photography
Melakukan pengambilan foto dimalam hari juga
mempunyai tekniknya sendiri. Tekniknya adalah dengan mengandalkan pencahayaan
dan timing dalam melakukan foto. Cahaya dapat dibuat sendiri dengan menggunakan
lampu karena pada malam hari tidak ada matahari. Hasil dari teknik dasar
fotografi malam hari akan ditentukan dengan apertur yang disesuaikan dengan
timing foto.
7. Smoke Art Photography
Sesuai dengan namanya berikut merupakan
teknik dasar fotografi untuk mengambil foto asap, ya, asap. Fotografi ini
mengambil gambar asap karena asap mempunyai lekukan yang bervariasi sesuai
dengan udara yang ada di ruangan. Cara pengambilan foto asap ini dapat
digunakan dengan menggunakan dupa, karena dupa cukup murah, fleksibel, dan
tahan lama. Warna asap dalam foto dapat diubah dengan software editorial
sehingga foto menjadi lebih variasi.
8. Macro Photography
Makro pada dasarnya adalah teknik dasar
fotografi yang dilakukan secara dekat kepada benda yang lebih kecil. Makro
membutuhkan lensa makro dan kamera yang mendukung foto makro pada dasarnya,
sebenarnya juga dapat dilakukan dengan lensa normal tetapi tidak sebaik makro.
Lensa – lensa makro diantara lainnya adalah lensa makro, lensa makro zoom,
lensa close-up.
9. HDR
High Dynamic Range atau HDR adalah salah satu
teknik dasar fotografi. HDR membantu foto untuk mendapatkan pencahayaan lebih
baik sehingga hasil gambar menjadi lebih hidup. Teknik HDR membutuhkan software
untuk mengatur kembali foto agar hasilnya maksimal. Cara mengambil foto HDR
dapat dilakukan dengan foto RAW auto exposure dan foto yang dilakukan berulang,
contohnya melakukan 5 foto dengan eksposur dari -2 sampai +2.
10. RAW processing
Sebelumnya sempat dijelaskan mengenai RAW,
tapi tidak secara detail. Singkatnya RAW adalah gambar yang diambil tanpa
melakukan kompres kepada file gambar. Kompres dapat membuat gambar kekurangan
kualitasnya dan tidak bisa mendapatkan hasil maksimal. Foto RAW seperti sebuah
variable dalam fotografi, perlu diolah lagi sesuai dengan kebutuhannya dengan
software fotografi.
11. Panoramic Photography
Teknik dasar fotografi panorama adalah teknik
untuk mendapatkan foto lingkungan sekitar secara luas. Foto panorama ini dapat
diambil dengan menggabungkan beberapa foto secara horizontal menjadi satu foto.
Mengambil foto ini dapat menggunakan kamera atau menggunkan smartphone. Khusus
penggunaan kamera disarankan menggunakan tripod karena membuat gambar menjadi
stabil dan tidak goyang.
12. Architecture Photography
Foto arsitektur akan menonjolkan sisi
artistik dan keindahan yang terdapat pada suatu bangunan. Bangunan tersebut
diantara lain adalah rumah, kantor, gedung tua, kastil, dan lainnya.
Pengambilan gambar bangunan ini sangat dipengaruhi dengan pattern, tekstur, dan
warna.
13. Low Light Photography
Penggunaan cahaya dalam fotografi menjadi
dasar utama dalam setiap teknik dasar fotografi. Foto dengan intensitas cahaya
kurang pun memunyai tekniknya sendiri untuk menghasilkan gambar yang baik. Pada
halnya teknik ini sangat mirip dengan foto dalam malam hari tapi perbedaannya
adalah low light tidak harus menunggu malam tiba.
14. Food Photography
Teknik dasar fotografi ini sering dilakukan
untuk membuat katalog, menu, poster, dan lainnya yang berhubungan dengan
promosional makanan. Fotografi makanan pada umumnya memperhatikan pencahayaan
dan komposisi dari makanan tersebut. Pencahayaan digunakan untuk menentukan
sisi makanan yang ingin ditonjolkan. Dalam memperlihatkan tekstur kasar yang
kelihatan oleh mata maka diperlukan pencahyaan yang kuat. Sedangkan tekstur
yang lembut dan kecil-kecil membutuhkan cahaya yang lembut. Komposisi yang
dimaksud disini adalah penggabungan makanan atau tata letak makanan sampai
makanan tersebut terlihat indah.
15. Child Photography
Anak-anak pada umumnya cukup sulit difoto
karena mereka sering bergerak secara mendadak. Pengambilan foto anak dapat
dilakukan dengan kamera yang mempunyai gambar yang tajam dan mempunyai sedikit
noise. Pengaturan ISO dapat dilakukan dengan auto dan dibuat 1600 untuk full
frame dan 800 untuk non-full frame. Pengambilan gambar terbaik adalah pada saat
anak-anak telah makan dan mereka baru saja bangun pada pagi hari. Alasannya
adlaah mereka menjadi lebih aktif dan ceria daripada waktu lainnya.
16. Baby Photography
Mengambil foto pada bayi lebih sulit karena
bayi belum bisa mengerti apa yang dikatakan oleh manusia lainnya pada umumnya.
Pengambilan foto bayi dapat dilakukan dengan menarik perhatian si bayi lalu
melakukan foto dengan cepat. Foto yang dapat dilakukan diantaranya adalah
makro, close-up, black and white, dan tidak terbatas juga untuk melakukan
variasi lainnya. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan menggunakan flash
secara langsung terhadap bayi. Mata bayi belum mampu untuk menerima cahaya yang
sangat terang seperti flash, bila ingin menggunakan flash maka cahaya flash
harus dipantulkan terlebih dahulu
17. High-Key Photography
High key dan low key adalah istilah yang
digunakan untuk mendefinisikan exposure yang dominan terang atau gelap. High
key adalah foto yang secara garis besar memiliki tone yang terang. Sementara
foto yang sebagian besar areanya gelap, disebut low key. Mungkin anda akan
mengira karena sifatnya, foto dengan high dan low key tidak banyak memberi
kesan, namun sebenarnya foto seperti ini dapat menampilkan hasil yang memukau.
High key adalah gaya
fotografi dimana gambar didominasi oleh warna putih atau terang dengan kata
lain sedikit mid-range. Sementera low key adalah dimana subjek dikelilingi oleh
warna gelap dengan sedikit highlight. Keduanya menggunakan kontras secara
intensif dan dapat digunakan untuk membuat mood yang berbeda. Foto-foto high key
cenderung ringan dan terang, dan dianggap positif, sementara foto-foto low key
seringkali memberi efek dramatis.
Foto-foto high key memiliki
sedikit atau sama sekali tidak memiliki shadow dan kurang kontras, subjek
ditampilkan dalam warna yang terang dan hampir sama dengan backgroundnya. Ada
sedikit middle tone dan seringkali tone warnanya hampir sama pada keseluruhan
gambar. Salah satu subjek high key yang bagus adalah potret orang, subjek
difoto dengan latar belakang putih dan biasanya memakai baju putih atau yang
berwarna terang. Tingkat exposure biasanya tinggi, tapi gambar jangan sampai
overexposure.
18. Candlelight Photography
Lilin pun dapat menjadi subjek dari foto.
Menampilkan foto yang baik dari lilin mempunyai ISO 1600 dan lebih, serta
menggunakan apertur yang besar untuk menangkap gerakan api. Flash dapat
dimatikan dan lebih baik menggunakan eksposur secara manual. Lilin yang
digunakan lebih baik dalam jumlah banyak sehingga menjadi lebih artistik dan
membuat bayangan lebih halus.
19. Long Exposure Photography
Teknik fotografi long eksposure sering
digunakan pada lingkungan alam. Contohnya adalah air terjun, ombak, pohon dan
lain – lain. Cara mengambil gambarnya adalah pengaturan eksposur, seperti
namanya, eksposur dibuat menjadi interval cukup panjang. Fotografi ini
menggunakan ND Filter untuk membantu mendapatkan hasil maksimal.
20. Minimalist Photography
Fotografi minimalis seperti namanya “minimal”
menggunakan sedikit objek pada foto yang diambil. Pengambilan foto minimalis
sangat bergantung pada komposisi dari foto tersebut. Pada umumnya foto ini
mempunyai warna yang sangat cerah atau warna hitam dan putih. Teknik dasar
fotografi minimalis harus memberikan cerita atau suatu makna walaupun foto
tersebut hanya mempunyai satu objek didalamnya.
21. Wildlife Photography
Teknik berikutnya adalah mengambil gambar
pada hewan yang berada di alam lepas. Teknik ini cukup sulit untuk dipelajari
karena banyaknya jenis hewan dan setiap hewan mempunyai ciri khas tersendiri.
Mengambil fotografi hewan liar menjadi sebuah tantangan karena hasil yang lebih
baik dapat didapatkan setelah mempelajari dengan baik hewan tersebut. Hal yang
dipelajari adalah gerak-gerik hewan, keunikan hewan, dan lainnya. Pengambilan
foto hewan liar juga harus dilakukan dengan hati-hati karena hewan mempunyai
insting yang tajam.
22. Star Photography
Penggunaan tripod menjadi dasar untuk
mendapatkan foto bintang yang baik dan kamera yang diatur dengan manual.
Beberapa peralatan lainnya yang dapat digaunakan diantara lain adalah lensa
yang lebar, timer untuk kamera, dan jenis kamera adalah full-frame. Foto
bintang lebih baik dilakukan dengan perencanaan yang sangat matang. Hal yang
diperhatikan dalam melakukan foto bintang adalah gerakan bulan, cuaca, dan
posisi foto. Cara melakukannya adalah menyetel lensa kamera menjadi selebar
mungkin tapi tetap fokus.
23. Street Photography
Teknik street photography adalah teknik dasar
fotografi yang menggambarkan kejadian sehari-hari yang terjadi. Tidak perlu
dilakukan pada jalanan, tapi bisa dilakukan di tempat publik lainnya, selama
memperlihatkan kegiatan manusia. Hasil lebih baik apa bila dilakukan secara
candid (tidak diketahui oleh yang difoto). Teknik foto ini juga mengandalkan
momen, emosi, dan komposisi untuk ditampilkan dalam foto.
24. Sports Photography
Fotografi ini diambil pada saat jelang
olahraga atau saat melakukan aktifitas dengan dinamika yang cukup tinggi.
Penggunaan ISO tinggi dan posisi foto menjadi kunci dalam mendapatkan foto yang
bagus. Lebih baik lagi jika dilakukan pada momen-momen penting yang ada karena
ekspresi manusia dan emosinya akan berubah. Alat lain yang dibutuhkan adalah
lensa zoom yang cukup besar dan tripod sebagai penyangganya karena olahraga
umumnya dilakukan di lapangan luas.
25. Flash Photography
Penggunaan flash tidak hanya sekedar untuk
membantu penerangan saja, tapi ada tekniknya tersendiri. Flash dapat memberikan
fokus kepada objek yang diinginkan, memberikan intensitas cahaya yang
dibutuhkan pada titik tertentu, memaksimalkan tekstur dari suatu benda. Lain
dari itu flash juga dapat memberikan warna yang berbeda jika diberikan filter
warna didepan flash. Teknik flash ini dapat diaplikasikan terhadap jenis
fotografi lainnya, sehingga kuncinya adalah sering lakukan eksperimen
foto ini menampakan kecantikan pada kulit
mereka yang halus. Foto ini memberikan intensitas cahaya yang kuat dan
pengaturan cahaya menjadi sangat penting di teknik dasar fotografi ini. Tujuan
dari high-key adalah menampakan keindahan dari objek yang difoto dan
menghilangkan bayangan sebisa mungkin.
24 Feb 2020 pukul 10.29
Komentar
Posting Komentar